Sukses

Indosat Ooredoo: Peluang Korporasi Besar, Kami Harus Reborn

Indosat Ooredoo ingin meningkatkan awareness korporat bahwa perusahaannya bukan hanya operator telekomunikasi semata.

Liputan6.com, Jakarta - Dalam salah satu sesi di gelaran Indosat Ooredoo ICT Conference hari ini, Selasa (8/12/2015), disebutkan bahwa pengguna Indosat kini mencapai kurang lebih 70 juta pengguna.

Dari total pengguna tersebut, 20 persen di antaranya merupakan pengguna yang berasal dari kalangan korporat, sedangkan 80 persen sisanya adalah pengguna umum.

Ketika ditemui usai konferensi pers, Herfini Haryono, Director & Chief Wholesale and Enterprise Officer Indosat Ooredoo mengatakan, saat ini pihaknya ingin meningkatkan awareness korporat bahwa Indosat Ooredoo bukan hanya operator telekomunikasi semata.

"Kalau di perusahaan (telekomunikasi) yang besar seperti AT&T (perusahaan telekomunikasi asal Texas, AS) bisa sampai 50 (persen) ya (pelanggan korporat). Peluangnya gede, hanya sekarang kami harus reborn. Kami harus bisa membuat korporat aware bahwa kami ini bukan hanya penyedia fiber," ujar Herfini bersemangat.



Diungkapkannya lebih mendalam, Indosat Ooredoo ingin menawarkan solusi yang benar-benar terintegrasi. Ia mencontohkan jalinan kemitraan dengan salah satu perusahaan taksi.

"Kami sedang ber-partner dengan salah satu perusahaan taksi di sini. Kami tak hanya tawarkan M2M (machine to machine), tapi seluruh integrated solution dari M2M. Contohnya, untuk mengetahui keberadaan armada taksi, bikin aplikasinya seperti Uber atau seperti Go-Jek. Kami kerjakan seluruhnya bersama dengan perusahaan itu," ujarnya.

Adapun pendekatan yang diterapkan oleh Indosat Ooredoo didasarkan pada kebutuhan korporat tersebut. Artinya, dengan segala produk dan sumber daya yang dimilikinya, Indosat Ooredoo akan memfasilitasi apa yang dibutuhkan korporat.

Baca Juga

"Kami misalnya pergi dengan beberapa bank menyasar wilayah rural (terpencil), ada petani, kasih kredit, dan segala macam. Itu coba kami tawarkan jika memang sudah ada komunitasnya. Jadi ini benar-benar pendekatan yang 'what do you need' atau 'what is your business'. Kita approach bisnisnya," tutur wanita yang pernah mengenyam bangku pendidikan di Jerman tersebut.

(Why/Cas)

**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini

**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini