Sukses

Soal Sertifikat Palsu ZUK Z1, Menkominfo: Masih Kami Selidiki

Kemkominfo juga mengajak Kementrian Perdagangan (Kemendag) untuk menyelidiki hal ini.

Liputan6.com, Jakarta - Smartphone ZUK Z1 yang kadung dijual di pasar Indonesia rupanya diketahui telah menggunakan sertifikat postel palsu. Pengendalian SDPPI (penyidik PNS) telah memanggil importir ponsel ZUK Z1 untuk dimintai keterangan.

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara pun menanggapi hal ini secara langsung. Ketika ditemui tim Tekno Liputan6.com temui usai peluncuran smartphone Advan i45 di Kantor Pusat Indosat Ooredoo, Jakarta, Rabu (23/12/2015), pria yang akrab disapa Chief RA tersebut menyatakan bahwa pihaknya masih menyelidiki terkait persoalan sertifikat postel palsu ZUK Z1.

Tak sendiri, Kemkominfo juga mengajak Kementrian Perdagangan (Kemendag) untuk menyelidiki hal ini. RA menjelaskan, Kemkominfo melibatkan Kemendag karena sudah masuk ke dalam ranah distribusi.

"Ya, kami masih selidiki. Hari ini kami akan bahas kasus pelanggaran ini dengan Pak Thomas Lembong (Menteri Perdagangan)."

Ketika ditanyakan lebih lanjut, Chief RA tidak dapat berkomentar lebih jauh karena harus mempelajari persoalan itu bersama dengan Kemendag.

Menkominfo Rudiantara di Peluncuran Advan i45 (Liputan6.com/Jeko Iqbal Reza)

"Kasus ini kan masih baru, saya belum bisa komentar banyak, termasuk apa saja yang bisa diambil untuk menindaklanjuti pelanggaran hal tersebut. Baru saja Selasa malam kemarin saya mendapatkan kabar ini dari salah satu anak buah saya kalau ada vendor yang menggunakan sertifikat palsu untuk merilis produknya di sini," imbuhnya.

Seperti yang diketahui, sebelumnya kasus ini telah menyeruak ke publik lantaran pengamat teknologi Herry SW melaporkan kejanggalan sertifikasi ponsel ZUK Z1 ini. Di blog-nya, ia menulis menemukan keanehan sertifikasi setelah membeli ponsel itu dari sebuah situs belanja online.

Di salah satu sisi kardus terdapat stiker bertuliskan nomor sertifikat dari SDPPI. Pengamat teknologi asal Surabaya itu menuturkan ada yang aneh dari sertifikat ini.

"Sertifikat sudah diterbitkan pada 2014 alias tahun lalu. Padahal, di situs ZUK jelas-jelas disebutkan kalau merek itu lahir pada 28 Mei 2015. Sedangkan ZUK Z1 baru diperkenalkan pada Agustus 2015," bebernya.

(Jek/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini