Sukses

Anonymous Jadi Aktor di Balik Serangan Siber ke Bank Turki

Serangan ini dilakukan untuk menghukum Turki yang dianggap membiarkan usaha penggalangan dana yang terus dilakukan untuk mendukung ISIS

Liputan6.com, Jakarta - Rencana Anonymous untuk terus melakukan serangan siber terhadap wilayah online ISIS kembali dilakukan. Namun, kali ini kelompok hacker tersebut tidak menyerang situs ataupun media sosial ISIS secara langsung, melainkan negara yang dianggap mendukung kelompok ekstremis tersebut.

Mengutip informasi dari laman Engadget, Senin (28/12/2015), negara yang baru-baru ini jadi target serangan Anonymous berkaitan dengan ISIS adalah Turki. Anonymous dikabarkan telah melakukan serangan siber terhadap sistem bank, infrastruktur internet, serta situs web pemerintah Turki.

Serangan ini dikabarkan dilakukan untuk menghukum Turki lantaran negara ini dianggap telah menutup mata atas kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mendanai ISIS. Salah satunya adalah penyelundupan minyak yang masih berlangsung.

Kendati demikian, belum dapat dipastikan bahwa Anonymous jadi aktor utama dalam serangan tersebut. Sebab, seperti yang juga diketahui, Rusia sedang bersitegang dengan Turki akibat penembakan pesawatnya beberapa waktu lalu.

Namun, administrator dari salah satu situs web di Turki membenarkan serangan tersebut berasal dari luar Turki. Di sisi lain, pemerintah Turki sendiri masih menolak untuk menyebutkan pihak yang dianggap bertanggung jawab dalam serangan ini dan hanya menjelaskan bahwa serangan ini sudah berhasil ditangani.

Sebelumnya, menurut laporan Reuters diketahui ada gangguan sporadis terhadap transaksi kartu kredit di Turki yang dilakukan oleh hacker. Bahkan, serangan ini disebut sebagai serangan terburuk yang pernah dialami negara tersebut.

Pejabat di beberapa bank Turki, seperti Isbank, Garanti, serta Ziraat, juga telah mengonfirmasi hal ini. Diperkirakan ada serangan terhadap 400 ribu situs web dan membuat pemerintah Turki terpaksa memblokir lalu lintas internet untuk mencegahnya tetap online.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini