Sukses

Free Basics Ditolak Keras Regulator Telekomunikasi di India

Regulator telekomunikasi India mengkritik keras Facebook atas kampanye penggalangan dukungan untuk layanan Free Basics di India.

Liputan6.com, Jakarta - Regulator telekomunikasi India mengkritik keras Facebook atas kampanye penggalangan dukungan untuk layanan Free Basics di India.

Telecom Regulatory Authority of India (TRAI) mengatakan, jajak pendapat untuk mendorong orang-orang di India agar mendukung rencana itu, diatur secara 'kasar'. Sebelumnya TRAI meminta jaringan mobile yang bermitra dengan Facebook untuk menahan layanan Free Basics.

Dalam sebuah surat kepada Facebook, TRAI mengatakan, raksasa jejaring sosial tersebut telah mengurangi suatu 'proses konsultatif yang berarti'. Tujuannya, untuk membantu membuat keputusan yang dapat dipahami dan transparan, serta menjadi 'jajak pendapat yang diatur secara kasar'. Hal ini, menurut TRAI, memiliki 'konsekuensi berbahaya bagi pembuatan kebijakan di India'.

TRAI juga menuduh jejaring sosial besutan Zuckerberg itu gagal menyertakan pertanyaan khusus untuk jajak pendapat yang diajukan oleh regulator mengenai Free Basics bagi para penggunanya.

Artinya, mereka yang menanggapi jajak pendapat itu, tidak membuat sebuah keputusan yang dapat dipahami secara lengkap.

"Sementara kami tidak mencakup semua bahasa tertentu yang disusun oleh TRAI, kami memberikan permintaan untuk informasi tambahan dan menyertakan bahasa yang tepat dari empat pertanyaan spesifik tersebut di dalam draf email, yang diajukan dalam dokumen konsultasi," tegas Facebook.

Facebook dan Zuckerberg telah melobi keras supaya Free Basics bisa masuk ke India, yang sementara ini telah ditahan usai kritik yang disuarakan sehubungan dengan keprihatinan bahwa Free Basics akan merusak netralitas internet di negara ini.

Bahkan, Zuckerberg secara tegas membela diri dengan memperkenalkan Free Basics sebagai satu set layanan internet dasar untuk pendidikan, kesehatan, pekerjaan dan komunikasi yang dapat digunakan orang tanpa membayar data internet.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini