Sukses

Teknologi AR dan VR Dukung Pertumbuhan Penjualan Berbasis Digital

Teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) disebut memberikan pengalaman bertransaksi baru bagi para konsumen

Liputan6.com, Jakarta - Saat ini patut diakui bahwa teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) masih digunakan untuk sekadar menonton video ataupun bermain game. Padahal teknologi tersebut dapat pula digunakan untuk mendukung pertumbuhan e-Commerce.

Informasi itu diketahui dari paparan studi terbaru Accenture mengenai masa depan e-Commerce di Asia. ASEAN Managing Director Accenture Digital Produtcs Mohammed Sirajuddeen menuturkan, teknologi VR dan AR dapat mengubah cara bertransaksi di masa depan.

"Teknologi AR dan VR memungkinkan konsumen seolah-olah menyentuh dan merasakan produk yang diinginkan tanpa perlu pergi langsung ke toko tersebut," ujar Sirajudden, saat ditemui di paparan studi Accenture tentang memahami konsumen Asia, di Jakarta, Kamis (11/3/2016) kemarin.

Menurutnya, penggunaan teknologi ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan transaksi melalui penjualan digital. Ini tidak terlepas dari pengalaman bertransaksi yang tak ubahnya dilakukan secara langsung, tapi tanpa kehadiran fisik.

Senada dengan Sirajudden, Managing Director dan Products Lead Accenture Indonesia Prihadiyanto menuturkan hal serupa. Ia mengatakan, teknologi ini mampu mereplikasi konsumen untuk seolah-olah berada di dalam toko. Jadi, konsumen masih dapat merasakan pengalaman berbelanja secara tradisional.

Namun, Sirajudden berujar bahwa kendati pertumbuhan transaksi digital akan makin bertumbuh dengan kehadiran teknologi VR atau AR, bisnis online tidak akan mampu menggantikan transaksi tradisional.

"Transaksi tradisional tidak tergantikan, tapi pada tahun 2020 konsumen di Asia akan makin banyak yang melakukan pembelian secara online untuk memenuhi kebutuhannya," ucap Sirajudden.

Sekadar informasi, teknologi VR dan AR memang digadang-gadang sebagai teknologi konsumen untuk masa depan. Karena itu, saat ini telah banyak perusahaan teknologi yang mulai mengembangkan kedua teknologi tersebut dan mengikutsertakannya dalam rencana jangka panjang.

Beberapa perusahaan yang sudah mulai mengembangkan perangkat VR ataupun AR adalah Facebook dengan Oculus Rift, Microsoft dengan HoloLens, HTC dengan Vive, dan Samsung dengan Samsung Gear VR. Bahkan, beberapa perusahaan seperti Apple dan Google pun sudah mulai memiliki divisi khusus untuk VR.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.