Sukses

Samsung Pertimbangkan Pecah Perusahaan Jadi Dua

Samsung Electronics dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memecah perusahaan menjadi dua.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung Electronics dikabarkan sedang mempertimbangkan untuk memecah perusahaan menjadi dua.

Sebagaimana dikutip Tekno Liputan6.com dari BBC, Rabu (30/11/2016), perusahaan diisukan mendapat tekanan dari beberapa investor yang meminta Samsung untuk memecah diri menjadi unit holding dan perusahaan operasional guna meningkatkan keuntungan pemegang saham.

Perusahaan teknologi Korea Selatan ini juga mengumumkan rencananya meningkatkan deviden dan akan terus membeli kembali saham yang telah diterbitkan (buyback). Tekanan ini juga muncul pasca- kegagalan Galaxy Note 7.

Pihak Samsung sendiri menyebut telah memakai jasa penasihat eksternal untuk membuat review terkait struktur perusahaan yang dianggap optimal.

Samsung juga mengatakan, pihaknya akan membayar setengah dari cadangan uang kasnya untuk pemegang saham pada 2016 dan 2017. Tak hanya itu, perusahaan bermaksud menaikkan deviden 36 persen pada 2016.

Guna memperbaiki tata kelola, perusahaan juga akan mencalonkan anggota dewan direksi independen serta menciptakan komite pemerintahan terpisah.

Pernyataan ini muncul setelah pemegang saham terbatas Elliot Management meminta memecah perusahaan menjadi dua. Satu untuk keperluan kepemilikan dan yang lain untuk operasional perusahaan.

Disebutkan oleh pihak Elliot Management, pemecahan ini bakal menyederhanakan stuktur perusahaan untuk memudahkan penilaian aset.

Saat ini, perusahaan di Group Samsung memiliki banyak afiliasi, mulai dari pengiriman, industri berat, bisnis asuransi. Hal tersebut dianggap menyulitkan investor untuk menilai valuasi perusahaan.

Pemecahan perusahaan menjadi dua diharapkan dapat mempermudah evaluasi perusahaan. Saat ini, usulan ini disebut-sebut telah mendapat dukungan dari beberapa investor. Diharapkan, hal tersebut juga bakal memberikan lebih banyak kontrol bagi pendirinya, yakni keluarga Lee.

(Tin/Cas)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini