Sukses

RIM Meroket, Invasi BlackBerry Dimulai

Setelah sukses membuat pager dan perangkat wireless, RIM mulai merilis smartphone. Invasi BlackBerry pun dimulai.

Di fase awal perjalanan perusahaan, duet maut Mike Lazaridis dan Jim Balsillie memang sukses dalam memasarkan pager dan perangkat berbasis wireless. Hingga kemudian Research in Motion pun membuka penawaran saham publik dan terdaftar ke Bursa Saham Toronto pada 1998 dengan nama RIM. Tapi bukan berarti pengembangan perangkat tidak dilakukan.

Kombinasi antara pengembangan bisnis, pengembangan perangkat serta inovasi teknologi memang menjadikan RIM berkembang pesat. Nama RIM pun meroket berkat BlackBerry, perangkat yang menjadi produk unggulannya.

BlackBerry Pertama

Hingga kemudian di awal tahun 1999 RIM memperkenalkan perangkat pertama yang menggunakan nama BlackBerry. Perangkat itu adalah pager BlackBerry 850, masih berupa Wireless Handheld tanpa fungsi telepon.

Dilansir dari laman ZDNet, BlackBerry 850 tak hanya bisa menerima email dan pesan, tapi juga mengirim email dan pesan. Bahkan pesan yang ditampilkan hadir dalam enam baris pada layar. Sontak BlackBerry 850 menjadi perangkat yang efektif digunakan untuk mendukung kerja kantoran.

Untuk sistem operasi, RIM membuat BlackBerry OS 1.0. Tampilannya memang masih sangat sederhana, dan serupa antarmuka pager yang monokrom. Tapi OS 1.0 hadir dengan fitur email, agenda, kalender, dan akses HTML yang terbatas. Navigasi dimudahkan dengan adanya trackwheel.

BlackBerry pun memberikan dukungan dengan BlackBerry Enterprise Server (BES) untuk Microsoft Exchange. Versi beta dan tampilan awal hanya memungkinkan perangkat mobile ini bekerja dengan Exchange Server 5.5. Dengan bermacam fitur dan kemampuan push email, bisa jadi ini merupakan pelopor kehadiran smartphone di masa depan.  

RIM pun terus mengembangkan diri dengan melakukan pembaruan. Ini termasuk menghadirkan sejummlah perangkat Personal Digital Assitance dan update BES. Kelak, RIM juga menghadirkan BlackBerry Interner Service yang dibuat untuk fokus pasar konsumen. Ini untuk membedakan BES yang ditujukan untuk konsumen bisnis dan korporat.
 
Garap Pasar smartphone

Setelah lama mengandalkan jaringan nirkabel, RIM akhirnya mulai menghadirkan fungsi ponsel di perangkat BlackBerry. Adalah BlackBerry 5810 yang menjadi BlackBerry pertama yang dilengkapi dengan kemampuan layaknya ponsel. Tapi fitur push email masih menjadi andalan di BB 5810.

Kali ini spesifikasi dibuat dengan lebih rumit. Ini termasuk menghadirkan mikroprosesor single core 32bit. Memori pun dibenamkan dengan kapasitas penyimpanan 8 MB dan RAM 1 MB. Iya, masih megabyte dan bukan seperti smartphone sekarang yang sudah dalam satuan gigabyte.

Tapi berkat BB 5810, RIM terus merilis produk smartphone baru. Sejumlah lini produk yang muncul di masa berikutnya itu beragam. Sebut saja Curve, Storm, Bold, Touch, dan Pearl. Desain pun secara perlahan ikut mengalami perubahan. Bentuknya kini lebih ramping dan nyaman untuk digenggam dalam satu tangan.

Tak hanya bentuk, navigasi juga mengalami transformasi bentuk. Trackwheel yang tadinya ditempatkan di samping berganti trackball yang berada di tengah. Saat banyak pengguna yang mengeluhkan trackball yang sering macet, RIM pun menghadirkan navigasi trackpad. Saat ini, perangkat terbaru BlackBerry banyak yang memadukan navigasi perpaduan trackpad dan layar sentuh.

Begitu pula sistem operasi. BlackBerry OS 1.0 terus berkembang hingga OS 7.0. Revolusi terbesar terjadi ketika RIM membeli QNX Software System yang membuat sistem operasi QNX. Kelak QNX itu pula yang dimodifikasi menjadi sistem operasi BlackBerry 10.

Tapi salah satu fitur penting yang sukses dimunculkan BlackBerry adalah BlackBerry Messenger. Meskipun hanya merupakan fitur pesan instan, BBM berhasil menghadirkan keterikatan perangkat dengan penggunanya. Ini menyebabkan banyak pengguna yang tak mau beralih dari BlackBerry.

Invasi BlackBerry Dimulai

Dengan beragam produk menarik, BlackBerry pun mulai dilirik pencinta gagdet. Fungsi push email dan browsing internet juga menjadi alasan BlackBerry cepat dikenal, hingga kemudian meroket di pangsa pasar.

Dengan cepat, tren BlackBerry mulai melanda negara tetangga, Amerika Serikat. smartphone besutan RIM itu memang dianggap menunjang kerja para profesional yang merasa harus terhubung setiap saat. Popularitas di AS pun semakin berkibar saat kandidat calon presiden dari Partai Demokrat menggunakan BlackBerry dalam aktivitas politik dan kampanyenya di tahun 2008.



Obama memang efektif memanfaatkan internet jadi media kampanye baru. Tentu ini ikut mengangkat citra BlackBerry saat itu. Apalagi kampanye yang dilakukan Obama berhasil membawanya menjadi Presiden AS ke 44. Dilansir AFP, Obama bahkan tetap menggunakan BlackBerry miliknya setelah dilantik. Meski banyak yang mengkhawatirkan keamanannya, tapi Obama bersikeras tak mau ganti perangkat.

Berkat promosi tak langsung ini, New York Times menyebut BlackBerry mendapatkan keuntungan besar. Nilai marketing yang didapat bahkan ditaksir sekitar US$ 25 juta hingga US$ 50 juta.

Tapi sebelum tren Obama, sebenarya AS sudah gandrung dengan BlackBerry. Bahkan sudah muncul istilah "CrackBerry" untuk menyebut kecanduan BlackBerry. Istilah ini oleh Webster's New World College Dictionary bahkan dinobatkan sebagai "Kata Baru Tahun Ini" pada November 2006.

Setelah sukses invasi AS, tentu BlackBerry bisa dengan mudah menguasai negara lain. Salah satunya, tentu saja Indonesia. BlackBerry memang tercatat pernah menguasai lebih dari 50 persen pasar smartphone di Indonesia. Tak heran jika stasiun televisi Kanada CBC News pernah membuat liputan khusus dan menyebut Indonesia sebagai "Negara BlackBerry".

Tapi tentu sukses tak bisa diukur berdasarkan tren. Nah, untuk melacak sukses itu, maka bisa dilihat berdasarkan laporan keuangan RIM. Bagi RIM, puncak kesuksesan BlackBerry terjadi di tahun fiskal 2011.

Berdasarkan laporan keuangan tahun fiskal 2011, RIM mencetak penjualan US$ 19,907 miliar. Ini menjadikan RIM mendapatkan laba operasional sebesar US$ 4,7 miliar dan laba bersih US$ 3,4 miliar. Sedangkan untuk pengguna, hingga 2013 BlackBerry tercatat memiliki lebih dari 79 juta subskripsi.

Di masa lalu, BlackBerry memang nyaris tanpa pesaing. Tapi ini tentu tak akan bertahan lama. Sejumlah perubahan akan terjadi dan memengaruhi menurunnya popularitas BlackBerry, yang akan kita bahas besok. (gal)

Lihat juga Bagian I: Cikal-bakal BlackBerry, Memulai dari Pager dan Perangkat Wireless




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini