Sukses

Mati Suri Selama 12 Jam, Instagram `Hidup` Lagi di Iran

Pemerintah tidak membantah jika sejumlah konten yang terdapat di Instagram telah diblokir, tetapi bukan aplikasinya.

Iran kembali melancarkan aksi blokir terhadap sejumlah situs sosial media populer. Kali ini aplikasi berbagi foto dan video singkat Instagram menjadi 'korban' pemblokiran pemerintah negeri Presiden Hassan Rowhani.

Kabar pemblokiran Instagram pertama kali diketahui oleh salah satu penggunanya yang berasal dari Iran. Pada Minggu pagi, Collin Anderson seorang peneliti independen pun mengkonfirmasi hal yang sama seperti yang disebut oleh pengguna tersebut.

Tepat pukul 1 siang waktu Iran, Twitter diramaikan oleh berita pengguna yang tidak bisa mengakses Instagram melalui ponsel dan komputer mereka. Hal ini terasa sedikit janggal mengingat Instagram banyak digunakan oleh warga dan belum pernah disensor di Iran.

Berbeda dengan Facebook, Twitter, dan WeChat yang sempat mendapat larangan keras untuk digunakan oleh para warganya. Instagram memiliki basis pengguna yang cukup besar, salah satunya dari salah satu pemimpin tertinggi Iran, Ali Khamenei dan keluarganya yang diketahui sebagai pengguna loyal.

Beruntung Instagram hanya diblokir dalam waktu kurang dari 12 jam. Pemerintah tidak membantah jika sejumlah konten yang terdapat di Instagram telah diblokir, tetapi bukan aplikasi yang telah resmi diakuisisi Facebook tersebut.

The Telecommunications Company Infrastructure dalam sebuah pernyataan mengklaim tidak pernah melakukan pemblokiran terhadap Instagram. Instansi pemerintah yang bertanggung jawab atas sensor internet menyebut jika blokir yang dilakukan saat itu tidak sengaja dan disadari justru merugikan warga yang menggunakan layanan tersebut.

"Instagram yang merupakan situs berbagi foto tidak diblokir di Iran," tulis TIC seperti dikuti laman Mashable, Senin (30/12/2013).

Namun sejumlah warga merasa aneh dengan pernyataan tersebut, mengingat kenyataan yang dialami justru berbeda. Amin Sabeti, seorang peneliti asal London menyebut jika pemerintah mungkin tengah mencoba memblokir selama beberapa jam untuk melihat reaksi warga terhadap pembatasan akses internet. (vin/dew)


Baca juga:
Setelah Facebook dan Twitter, Iran Blokir WeChat
Twitter dan Facebook `Hidup` Lagi di Iran?
Giliran China Ikutan Blokir Game Battlefield 4



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.