Sukses

Planet Mars Akan Dipasangi Beton?

Para peneliti rencananya akan menggunakan belerang cair dan tanah dari planet Mars untuk membuat beton

Liputan6.com, Jakarta - Bukti kuat tentang keberadaan air mengalir di planet Mars secara tak langsung mengindikasikan kemungkinan adanya kehidupan di sana. Oleh sebab itu, ide untuk membuat hunian di planet Mars tak lagi sekadar angan-angan.

Melihat keadaan tersebut, beberapa peneliti dari Northwestern University diketahui mulai bersiap-siap. Salah satu yang mulai dilakukan adalah mengembangkan beton yang menggunakan bahan asli dari planet Mars.

Bahan untuk membuat beton ini rencananya tak berbeda dengan yang dikenal manusia saat ini. Namun, bukan kerikil, semen, dan air seperti di Bumi yang akan dipakai, melainkan tanah planet Mars hasil simulasi NASA yang akan menjadi agregatnya, dan belerang cair sebagai perekatnya.

Belerang cair planet Mars dipilih karena memiliki beberapa keuntungan. Salah satunya adalah waktu rekat yang lebih cepat, yakni 2 hingga 3 jam. Waktu rekat ini jelas berbeda dengan belerang di Bumi yang butuh 28 jam untuk merekatkan sesuatu.

Waktu rekat yang lebih cepat juga disebut-sebut sangat mendukung konstruksi hasil cetak tiga dimensi. Tak hanya itu, bahan ini juga sangat tahan karat dan lebih kuat dari beton belerang pada umumnya, yang disebabkan oleh karakteristik tanah planet Mars dan penyesuaian dengan gravitasi di planet Mars.

"Kebanyakan beton belerang menggunakan pasir yang biasanya lembam dan berfungsi sebagai pengisi saja," ujar Prof. Gianluca Cusatis, kepala penelitian dari pengembangan beton ini, seperti dikutip dari laman CNET, Jumat (29/1/2016).

Hal ini berbeda dengan beton yang dibentuk dari bahan asli di planet Mars. Menurutnya, belerang tidak hanya berfungsi sebagai perekat, namun juga bereaksi dengan mineral yang ada di dataran planet Mars.

Akan tetapi, bukan berarti belerang tidak memiliki kekurangan. Salah satu yang menjadi perhatian adalah belerang mudah meleleh di suhu 115,2 derajat. Namun, Cusatis memastikan bahwa api bukan menjadi masalah utama saat ini, melainkan meteor.

Kendati demikian, Cusatis menuturkan bahwa timnya masih mencari cara untuk membuat beton tahan api. Selain itu, kelompok peneliti ini masih mencari tahu reaksi kimiawi misterius yang dapat memperkuat material itu ketika digunakan di planet Mars kelak.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini