Sukses

Bagaimana Petinggi Facebook Diperlakukan selama Dipenjara?

Wakil presiden Facebook Diego Dzodan mengatakan, otoritas Brasil memperlakukan dia dengan hormat selama ia dipenjara.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang eksekutif Facebook yang dipenjara di Brasil sekitar 24 jam pada pekan ini mengatakan, otoritas setempat memperlakukan dia dengan hormat dan insiden itu tidak akan memperlambat ekspansi Facebook di Brasil.

Diego Dzodan, wakil presiden Facebook yang berbasis di São Paulo, ditangkap pada hari Selasa lalu. Penangkapan itu sehubungan dengan sengketa atas tuntutan penegakan hukum untuk data layanan pesan WhatsApp yang dienkripsi untuk digunakan dalam penyelidikan perdagangan narkoba rahasia.

Kemudian ia dibebaskan keesokan harinya, setelah seorang hakim membatalkan perintah pengadilan untuk menangkapnya. "Saya diperlakukan dengan hormat," kata Dzodan, Sabtu (5/3/2016) kemarin, dikutip dari Reuters, Minggu (6/3/2016).

Ia mengatakan, Facebook tidak memiliki akses terhadap data yang dikirimkan melalui WhatsApp. Artinya, permintaan dari pejabat Brasil mustahil dikabulkan olehnya.

"Informasi dienkripsi dari satu ponsel ke ponsel lainnya, tidak ada informasi tersimpan yang bisa diserahkan kepada pihak berwenang," ujar Dzodan lebih lanjut.

Pernyataan itu disampaikan pada sesi tanya jawab setelah ia berbicara setengah jam mengenai pendekatan Facebook terhadap inovasi. Ia juga mengatakan, penahanannya tidak akan memengaruhi rencana Facebook di Brasil.

"Kami sangat berkomitmen untuk Brasil. Brasil adalah pasar besar yang benar-benar menyukai Facebook. Kami sangat fokus pada jangka panjang," jelas Dzodan menerangkan.

(Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.