Sukses

Ngeri, Dukun di Malaysia Bisa Serang Korban Lewat Media Sosial

Pejabat Kementerian Cyber Security Malaysia telah menemukan kasus terkait praktik ilmu hitam yang melibatkan media sosial.

Liputan6.com, Jakarta - Kehati-hatian dalam mengunggah gambar pribadi ternyata tak hanya bisa menghindari penyalahgunaan data, tetapi juga mampu mencegah seseorang menjadi sasaran ilmu hitam. Informasi itu diungkapkan oleh salah seorang pegawai pemerintahan di Malaysia.

Mengutip informasi dari laman CNET, Jumat (11/3/2016), pejabat dari Kementerian Cyber Security Malaysia Jazannul Azriq Aripin menuturkan, pihaknya telah menemukan beberapa kasus terkait praktik ilmu hitam yang melibatkan media sosial.

Seorang dukun yang disebut sebagai 'bomoh' biasanya mencuri foto korban dari laman media sosial untuk menjalankan praktik ilmu hitamnya. Namun, Aripin tidak membeberkan informasi lebih lanjut bagaimana praktik ini dijalankan.

"Jangan kaget jika bomoh sudah makin pintar dan mereka mungkin memasang internet nirkabel untuk melakukan praktik ilmu hitam," ujar Aripin. Oleh karena itu, ia menyarankan untuk menghindari mengunggah gambar diri untuk mencegah ancaman ilmu hitam.

Bomoh sendiri sudah dikenal masyarakat Malaysia sejak abad 17. Awalnya, bomoh dikenal sebagai ahli pengobatan. Namun dalam beberapa tahun terakhir, masyarakat Malaysia kerap mengaitkan bomoh dengan tuduhan sebagai pelaku ilmu hitam.

Salah satu bomoh yang pernah mencuri perhatian adalah Dato Mahaguru Ibrahim Mat Zin. Ia sempat berkata akan membantu menemukan pesawat MH370 yang hilang menggunakan teropong dari bambu.

Sementara Departemen Cyber Security merupakan instansi yang dibentuk oleh Kementerian Ilmu Teknologi dan Inovasi Malaysia pada 2007 silam. Sesuai namanya, instansi ini dibentuk untuk menanggulangi semua masalah terkait keamanan siber.

(Dam/Why)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini