Sukses

Pertumbuhan Melambat, Samsung Akan Usung Budaya Kerja ala Startup

Langkah itu dipilih untuk mengatasi masalah pertumbuhan keuntungan yang terus melambat.

Liputan6.com, Jakarta - Samsung sebagai salah satu perusahaan pembuat smartphone dan memory chip terbesar di dunia, disebut akan mengubah budaya kerja di perusahaannya. Perusahaan asal Korea Selatan itu berencana mengadopsi budaya kerja yang ada di perusahaan rintisan (startup).

Keputusan ini dipilih menyusul pertumbuhan perusahaan yang kian melambat. Untuk itu, petinggi Samsung berencana menyingkirkan budaya kerja top-down, dan memilih dialog terbuka.

Tak hanya itu, Samsung juga disebut akan mengurangi tingkatan dalam susunan hierarki perusahaan. Mereka juga berencana lebih sering mengadakan diskusi online antara kepala divisi bisnis dan karyawan.

"Samsung ingin mereformasi budaya internal kami, dengan mengeksekusi segala sesuatu lebih cepat, dan mendorong komunikasi yang lebih terbuka, termasuk terus berinovasi," ujar Samsung, seperti dikutip dari laman Reuters, Selasa (29/3/2016).

Berdasarkan laporan terbaru, Samsung diketahui tengah mengalami penurunan pendapatan dari bidang smartphone yang menjadi unggulan. Selain itu, Samsung juga tidak memiliki lini bisnis baru yang dapat membantu menumbuhkan keuntungan.

Kondisi itu yang kemudian membuat Samsung berada dalam tekanan, dan memilih mengubah budaya kerja ala militer menjadi perusahaan yang lebih fleksibel, khususnya dalam hal inovasi.

Namun di sisi lain, beberapa mantan pekerja dan pekerja Samsung saat ini menuturkan langkah ini adalah hal yang sulit dilakukan. Bahkan, beberapa analis menyebut keputusan ini akan mengubah citra Samsung sebagai perusahaan hardware. Kendati demikian, Samsung disebut tetap mempertahankan keputusannya tersebut. 

Langkah lain yang juga akan dilakukan Samsung adalah mengubah waktu kerja menjadi lebih fleksibel, termasuk gaya berpakaian yang lebih santai.

Selain itu, Samsung berencana mengurangi rapat internal dan menyederhanakan prosedur pelaporan. Dengan demikian, pegawai tak perlu lagi bekerja lembur atau masuk pada akhir pekan, sehingga dapat menghabiskan waktu bersama keluarga.

(Dam/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.