Sukses

Cabut dari Industri Smartphone, Intel Fokus ke IoT?

Intel bakal cabut dari industri smartphone. Benarkah?

Liputan6.com, California - Intel terancam ke luar dari pasar smartphone dan tablet dan menghamburkan miliaran dolar saat berusaha masuk ke pasar tersebut.

Dikutip dari laman PC World, Senin (2/5/2016), perusahaan akan segera membatalkan chip Atom dengan kode nama Sofia dan Broxton. Menurut salah satu juru bicara Intel, kedua chip ini dipakai untuk perangkat mobile.

Sofia dan Broxton dikabarkan merupakan produk pertama yang sedang digarap Intel untuk memperbarui strategi bisnisnya setelah mengumumkan PHK terhadap 12.000 karyawannya.

Juru bicara Intel dalam sebuah email menyebutkan, kedua chip itu akan dipindahkan ke produk yang memberikan imbalan yang lebih tinggi untuk memajukan bisnis perusahaan.

Tidak hanya itu, Intel juga mengakhiri produksi chip Atom X5 dengan kode nama Cherry Trail yang digantikan oleh chip Pentium dan Celeron dengan kode nama Apollo Lake.

Kedua chip ini akan ditujukan ke komputer dibandingkan tablet. Disebutkan, hingga kini memang lebih banyak produsen PC yang memilih prosesor Intel's Skylake Core M dibandingkan Cherry Trail untuk komputer hybrid dan tablet.

Dengan demikian, Intel tidak lagi melihat tablet sebagai pasar yang berdiri sendiri. Perusahaan akan meneruskan dukungan tablet dengan chip yang sudah ada.

"Roadmap produk kami merefleksikan bahwa kami akan terus mendukung konsumen tablet kami dengan Sofia 3G/3GR, Bay Trail, dan Cherry Trail untuk saat ini. Selanjutnya, dengan Apollo Lake dan beberapa SKU dari keluarga prosesor Core," ucap juru bicara Intel.

Fokus ke Produk Internet of Things
Perusahaan telah menggelontorkan miliaran dollar untuk bisnis mobile-nya. Namun Intel gagal menyaingi ARM. Lini produk Atom telah mengalami kesulitan beberapa waktu belakangan ini. Memang, Atom sempat mengalami sukses untuk pasaran netbook selama beberapa saat.

Kini, Intel terikat pada 5G dan sumber daya yang mulanya didedikasikan untuk Sofia dan Broxton akan diarahkan untuk membuat chip dan modem 5G.

Perusahaan yang dipimpin oleh Brian Krzanich ini memperhitungkan bahwa jaringan 5G bakal 100 kali lebih cepat dibandingkan 4G, diharapkan penyebarannya bisa dimulai 2020.

Karenanya, dibandingkan melanggengkan bisnis perangkat mobile, Intel lebih memilih membuat sesuatu yang bisa menghadirkan PC dengan konektivitas cepat. Misalnya saja perangkat smart home, robot, drone, wearable, dan perangkat yang mendukung lain yang bisa mendukung Internet of Things (IoT).

(Tin/Ysl)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini