Sukses

Lenovo: Pemerintah Harus Tertibkan Smartphone 'Jadi-jadian'

Belakangan ini smartphone 'jadi-jadian' dari sejumlah vendor makin marak di pasaran, terlebih di situs web e-Commerce.

Liputan6.com, Yogyakarta - Belakangan ini smartphone "jadi-jadian" dari sejumlah vendor makin marak di pasaran, terlebih di situs web e-Commerce.

Maksudnya, smartphone tersebut sejatinya merupakan handset yang sudah mendukung jaringan 4G LTE. Akan tetapi, dukungan terhadap jaringan 4G LTE tersebut "dimatikan" oleh vendor yang bersangkutan.

Dengan demikian, smartphone ini masuk ke pasar Indonesia hanya dengan dukungan jaringan 3G. Akan tetapi, kenyataannya smartphone itu masih bisa diotak-atik oleh pengguna, supaya dukungan terhadap jaringan 4G LTE kembali "menyala".

Tutorial untuk melakukan hal ini pun bisa ditanyakan dengan mudah ke "Mbah Google". Karena itu, tidak berlebihan rasanya, jika smartphone tersebut kita sebut smartphone "jadi-jadian".

Terkait hal ini, Country Head Smartphone Division Lenovo Indonesia, Adrie R. Suhadi, mengaku pihaknya sangat menyayangkan praktik tersebut.

"Lenovo paling comply dengan aturan TKDN. Tapi di pasaran masih banyak perangkat 4G yang datang sebagai perangkat 3G (dukungan terhadap 4G dimatikan, red.), tapi ternyata 4G-nya bisa dinyalakan lagi," ujar Adrie.

Ya, supaya smartphone yang mendukung jaringan 4G besutannya bisa melantai di pasar Indonesia, Lenovo mematuhi aturan TKDN (Tinggi Kandung Dalam Negeri) dengan cara menjalankan pabrik di Indonesia.

"Sudah ada tiga model (yang diproses di pabrik Lenovo Indonesia, red.) yaitu A6010, A2010, dan K4 Note," tutur Adrie.

Adrie menilai pemerintah perlu mengambil tindakan mengenai masalah ini. "Pemerintah diharapkan bertindak, kalau tidak, (smartphone jadi-jadian, red.) akan makin menjamur," kata Adrie.

Selain ketiga model smartphone di atas, handset terbaru Lenovo yang akan meluncur dalam waktu dekat yakni K5 Plus, kabarnya juga diproses di pabrik tersebut.

(Why/Isk)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini